HOBI & SI PETANI
NGLEPASIN BURUNG PUTER KALUNG BIAR TERBANG BEBAS TAPI GA TERBANG-TERBANG
Mengapa / Kenapa Burung Murai Batu Cabut Bulu ?
Bagi pemilik murai batu, apalagi jika sebagai pemula dan khususnya terkait dengan masalah cabut bulu sebagaimana judul di atas, baru kali pertama dialaminya, pastilah akan merasa kebingungan, kenapa kok murai batu yang dimiliknya bisa demikian.
Ada beberapa faktor penyebab murai batu cabut bulu, diantaranya adalah :
1. Karena Over Birahi atau Emosi Berlebih
Perlu diketahui bahwa murai batu bisa over birahi diantaranya adalah karena pemberian ektra food (EF) yang berlebihan atau terlalu kebanyakan, entah itu jangkriknya, krotonya, ulatnya dan lain sebagainya. Memang betul target pemberian EF banyak bisa menjadikan murai batu diharapkan akan memiliki performa yang lebih joss dan mantab dibandingkan dengan apabila hanya sesekali diberikan EF apalagi jika tidak diberikan EF sama sekali, dan pemberian EF cukup akan berpengaruh pada performa burung, dari mulai gerakanya akan menjadi lebih lincah dari biasanya, bunyinya akan lebih rajin bahkan secara mental juga bisa menjadi lebih berani (fighter) namun demikian jangan salah langkah, ketika kita salah memberi EF terlalu banyak dan tidak sesuai dengan porsinya, maka bisa menjadi salah satu penyebab murai batu cabut bulu. Untuk itu alangkah baiknya jika kita menginginkan murai batu milik kita tampil prima, memang harus dengan pemberian makanan terutama EF, namun harus sesuai dengan porsi dan karakter burung itu sendiri sehingga dengan pemberian EF yang sesuai, maka burung murai batu kita akan menjadi burung yang berperforma sesuai dengan harapan kita.
2. Kurang Penjemuran
Proses penjemuran sangatlah penting untuk membentuk murai batu yang kita miliki bisa menjadi sesuai yang kita harapkan, namun demikian proses dan durasi serta waktu penjemurannya pun harus tepat dan benar, karena akibat salah proses penjemuran bisa mengakibatkan murai batu cabut bulu.
Kenapa bisa demikian ? Dalam hal penjemuran murai batu tetap harus mengikuti seperti biasanya, atau jika memang mungkin dengan penjemuran seperti biasanya kurang menjadikan burung memiliki performa lebih, maka boleh lah ditambahi durasai penjemurannya namun secara bertahap, jangan sampai sala, jika biasanya 1 jam lama penjemuran, maka boleh lah ditambahi selama ¼ jam, karena jika terlalu lama menjemurnya dan burung merasa terlalu kepanasan maka akan bisa menyebabkan burung cabut bulu. Ataupun sebaliknya, jika burung biasanya dijemur kemudian tidak dijemur, itu juga bisa menyebabkan burung cabut bulu.
3. Terkena Parasit
Parasit dalam hal ini adalah bisa berbentuk kotoran ataupun hewan (seperti kutu) yang menempel pada tubuh burung yang berakibat burung merasa tidak nyaman dan terasa gatal-gatal sehingga burung akan cabut bulu, dan akan lebih bahaya lagi apabila kotoran dan hama tersebut menjadi penyakit. Nah, untuk mencegah agar burung tidak terkena hal-hal tersebut, hendaknya perawatan burung harus dijaga dengan baik, terutama kebersihan burng itu sendiri dan yang harus dilakukan adalah seperti halnya mandikan burung adalah merupakan hal yang wajib dilakukan. Murai batu lebih baiknya berikan tempat mandi berbentuk keramba ataupun bak mandi apabila sedang dalam umbaran ataupun burung didalam kandang aviary, karena murai batu akan merasa lebih puas dan bisa merasakan cukup dengan dia mandi sediri daripada hanya sekedar disemprot menggunakan spry gun.
4. Kurang Gizi
Dalam hal kurang gizi, terkait dengan burung tentunya berbeda dengan kurang gizinya manusia, jika manusia kurang gizi mungkin karena tidak tercukupinya makanan 4 sehat 5 sempurna, maka untuk burung penambahan gizinya tentunya cukup dengan memberikan makanan-makan yang banyak mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh burung, dalam hal perburungan bisa disebut dengan makanan extra (extra food [EF]), nah EF untuk murai tentunya yang berjenis serangga, seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), kroto, ulat bambu dan lain sebagainya, tentunya dengan pemberian yang sesuai porsinya. Jiak dalam pemberian EF sesuai dan tepat cara pemberiannya, dan burung sudah merasa tercukupi kebutuhan pakannya maka burung akan merasa nyaman. Hal ini sangatlah penting demi mengkondisikan burung, sehingga dengan burung merasa tercukupi asupan gizinya diharpkan burung akan memiliki prforma yang diharapkan.
Demikian semoga bermanfaat. Salam Hobi & Si Petani
Membuat Aviary di Pinggir Jalan Raya, tapi Alhamdulillah Justru Berhasil...
KENAPA BLACKTHROAT TIDAK MAU MENGERAMI TELORNYA
Kali ini saya akan mencoba menulis terkait pengalaman atas kegagalan proses mengerami pada Burung Blackthroat yang saya alami beberapa hari ini.
Awalnya berasa seneng banget, “girang” banget, senang sekali
ketika pasangan blackthroat yang saya miliki terpantau mengangkut sarang ke tempat sarang yang saya
sediakan di dalam kandang gantung yang berisi sepasang blackthroat dengan
jantan boswana dan betinya keturunan sombos dan lebih girang lagi pas terpantau
kawin… Waduuuuhhh… senengnya bukan main dah ah. Demikin juga nambah senang lagi
pas ngintip sarang sudah ada telornya, widiiiih… bukan maen dah ah, dan tidak
kalah senangnya ketika melihat indukan sudah terpantau mulai mengerami, hanya
rasa syukur dan bahagia yang saya rasakan karena sebagai pemula, pastilah
siapapun akan merasa senang ketika mengalami kejadian seperti ini, bak ketika
pada zaman kecil kita dulu kita dibelikan sepeda oleh Bapak kita yang sepedanya
sore hari baru datang, rasanya malamnya kita tidak bisa tidur dan selalu
menunggu-nunggu datangnya waktu pagi, kapaaaannn paginya ya.. heheh, demikian
juga hal yang sama yang saya rasakan saat ini.
Namun tiba-tiba merasa sedih, kecewa atas apa yang terjadi di hari ke-4 proses mengerami, ternyata indukan blackthroat tidak mau melanjutkan mengerami, seketika itu pastilah sedih… heheh, namun demikian tidaklah perlu berlarut-larut. Jadikan pengalama kegagalan pertama dan kedua ini sebagai bahan pelajaran agar diproses berikutnya bisa berhasil.
Sebagaimana video berikut ini :
Pada kesempatan pertama sebelumnya, sebenarnya pernah mengalami gagal yang diakibatkan oleh karena kandang selalu dipindah-pidah pada saat indukan betina mengerami yang berakibat indukan merasa tidak nyaman sehingga indukan enggan untuk mengerami telur-telurnya, adapun kegagalan yang kedua ini pada dasarnya sudah ½ proses mengerami tetapi faktor kegagalannya menurut kawan-kawan diakibatkan karena pada saat mengerami saya beri makanan ef berupa “keroto” sehingga efeknya dapat menaikkan birahi kembali pada indukan betinanya. Naah… karena itulah, indukan tidak mau melanjutkan mengerami. Itu menurut pendapat teman-teman, kayanya sih ada bener begitu.
Intinya, dari kejadian tersebut atas kedua kali kegagalan yang saya alami ini hendaknya menjadi bahan pembelajaran buat saya pribadi dan buat teman-teman pembaca Blog Si Petani ini yang mungkin menglami hal yang serupa, agar lebih berhati-hati dalam merawat burung peliharaan kita dan tentunya lebih baik bertanya kepada para senior kita yang mungin sudah lebih faham mengenai bagaiman cara breeding burung yang kita miliki terutama dalam kasus ini adalah blackthroat.
Demikian share pengalaman yang saya alami ini semoga bisa menjadi bahan renungan agar kedepannya bisa berhasil dalam merawat burung terutama dalam hal breeding.
Terima kasih. Salam damai-9.com
ARTIKEL LAINNYA :
- Cara Merawat Burung Kenari Agar Cepat Gacor dan Ngeriwik
- Cara Membedakan Kenari Jantan dan Betina
- Cara Merawat Burung Kenari Saat Musim Hujan
- Ciri-ciri dan Tanda-tanda Burung Kenari Sudah Jodoh
- Cara Beternak Burung Kenari
- Cara Mengobati kaki Bengkak Pada Burung Kenari
- Contoh [VIDEO + YOUTUBE] Kenari Gacor nan Mantab
- Alternatif Lain Cara Membuat Kenari Agar Cepat Ngeplong