CARA MERAWAT DAN MELATIH LOVEBIRD AGAR NGEKEK PANJANG DAN GACOR

damai– Untuk kali ini akan kami sampaikan sedikit tips tentang bagaimana cara merawat dan melatih Love Bird agar bisa ngekek panjang dan gacor.

Tidak bisa dipungkiri, sebagaimana kita tahu pada saat ini yang menjadi Top 5 dari beberapa jenis burung kicauan yang paling digandrungi oleh para kicaumania diantaranya adalah Love Bird, disamping jenis burung lain yang memang sedang marak menurut pendapat beberapa kicaumania, antara lain; Pleci (kaca mata) yang menjadi top level, disusul Murai Batu, selanjutnya Cucak Ijo, Love Bird, dan Kenari untuk Jenis tertentu.

Jika kita perhatikan dan kita pantau dalam bursa jual beli burung online, yang sering kita temukan adalah lebih didominasi  oleh diantara 5 jenis burung2 tersebut diatas, adapun jenis burung lainnya ada juga tetapi tidak seramai yang 5 jenis ini, hal ini menandakan bahwa memang pada saat sekarang burung-burung tersebut lah yang memang sedang membahana dan banyak diminati oleh para penggemar burung. Demikian juga dengan LoveBird yang saat ini sedang banyak diminati.

Bagi pemiliknya merupakan kebanggaan tersendiri jika selama perawatannya bisa menjadikan LoveBird yang dimilikinya  menjadi burung berkualitas dan memiliki prestasi seperti bisa ngekek panjang dan juga gacor. Tentunya untuk menjadikan LoveBird bisa ngekek panjang dan gacor sangantlah dibutuhkan kesabaran dan keahlian tertentu dalam perawatannya, sebagaimana yang banyak disampaikan di internet tentang bagaimana cara merawat LoveBird, ada beberapa point penting dalam perawatan LoveBird:

1. Perawatan routin seperti memandikan yang kemudian dilanjutkan dengan penjemuran yang cukup dan juga menjaga kebersihan kandang dengan mencuci dan membersihkannya setiap hari tetap harus dilakukan karena dengan kondisi badan yang segar dan vit didukung kandang yang bersih bisa menjadikan burung merasa nyaman dalam kandang yang akirnya dalam kondisi nyaman tersebut burung akan rajin bunyi. Rajin bunyi disini bukan karena lapar atau gelisah tapi karena nyaman, karena ada juga burung rajin bunyi tetapi disebabkan karena kondisi sekitar dan makanan serta perawatan yang tidak sesuai untuknya artinya burung bunyi karena gelisah.

2. Point berikutnya terkait makan. Selain makanan harian lovebird yang banyak disediakan oleh toko-toko burung, jagung muda sangatlah bermanfaat untuk membentuk LoveBird menjadi rajin ngekek, artinya jika lovebird sudah rajin ngekek ada banyak kesempatan untuk bisa menjadikan panjangnya durasi suaranya, seperti dengan menambahkan vitamin untuk menambah stamina dan menjaga kondisi kesehatannya.

3. Pemasteran dan usia muda. Akan lebih mungkin merawat lovebird bisa ngekek panjang jika di awal-awal perawatannya usia lovebird masih dalam kategori muda, sehingga dengan memaster dan melatih dalam kondisi muda secara rotin dengan perawatan yang sesuai tentunya, maka akan banyak kesempatan love bird yang kita miliki selain hanya berdurasi panjang namun juga gacor, artinya gacor disini bisa memiliki suara masteran burung lainnya seperti Cucak Jenggot, Ciclilin dan juga burung lainnya.

Semoga bermanfaat
Salam damai9


  
BACA SELENGKAPNYA ...

DARI MANAKAH ASAL CUCAK IJO MINI BODY LEBIH BESAR DAN EKOR LEBIH PANJANG ?

Yang namanya hobi, memang tidak bisa dipungkiri. Bertepatan dengan jam istirahat tiba, segera bergegas meluncur ke pasar burung kebayoran lama sekalipun jaraknya lumayan jauh dari tempat cari nafkah (nguli), ya… kisaran 10 KM-an dah, tetapi kembali lagi namanya juga hobi, ada kesempatan sedikit lansgung saja meluncur untuk mencari target sasaran yang diinginkannya.

Sesampai di pasar burung Kebayoran Lama, tepatnya di kolong, bawah jalan layang (fly over) jurusan Ciledung, pada kesempatan pertama karena memang waktunya tidak sebebas pada hari libur jadi nyari sedapetnya dan kebetulan di stand pedagang burung paling ujung terpampang di bagian atas ada burung berwarna hijau dengan body tidak besar (Cucak Ijo) namun juga tidak terlalu kecil (Ijo Mini) tetapi masih tetap dalam kategori Cucak Ijo Mini "kata Si Penjual", karena dalam pantauan selama ini variasi bunyi dan volumenya sama dengan Ijo Mini.

Kondisi pada saat beli:

Sebagaimana burung di pedagang, kondisinya tidak terlalu rapi karena memang jarang burung dengan kondisi mulus dan bulu rapi, jika ada yang kondisinya rapi mungkin burung baru atau anggaplah keberuntungan ataupun bisa jadi keuletan dan ketelatenan si pedagang dalam merawat setiap harinya.

Kondisi setelah perawatan:

Sejak dari beli hingga saat ini kami rawat alhamdulillah dari tadinya grabakan menjadi lama kelamaan lumayan jinak, makan rakus, kondisi bulu jug rapi, kicauannya rajin, dan kalo pas kebetulan ngeplong juga lumayan keras. 

Burung rakus, jika Ijo Mini diberi jangkrik pada pagi hari paling 3 ekor cukup, namun untuk yang ini dikasih 4 ekor juga masih minta lagi, demikian juga dengan pisang yang diberikan juga 1 buah sehari hampir habis selayaknya Cucak Ijo Besar. Perawatan yang saya lakukan ala perawatan yang dilalukan untuk Cucak Ijo Besar. Namun kembali lagi, Cucak Ijo asal daerah manakah ini, mungkinkah Cucak Ijo yang banyak orang bilang dari Kalimantan ataukah Cucak Ijo banyuwangi yang berukuran kecil ? kurang tahu persis. Tetapi yang pasti variasi suara dan volume hampir sama dengan Cucak Ijo Mini tetapi body dan ukurannya sedikit lebih besar dari Ijo Mini dan porsi makanannya pun lebih banyak dari Ijo Mini.

Memang sih, pengalaman pernah punya CI Mini dulu, body tidak sebesar yang ini bulu ekornya pun tidak sepanjang  bulu ekor yang ini, makanya masih bingung juga Cucak Ijo Manakah ini.

Ketika mencari referensi tentang jenis-jenis Cucak Ijo, sepertinya belum ada yang sesuai dengan kondisi burung CI yang saya miliki ini, tetapi yang penting bisa dinikmati suara ocehannya, sekedar meramaikan sekitar rumah pada saat libur nguli ataupun sepulang dari nguli. 
BACA SELENGKAPNYA ...

CARA MERAWAT KOLIBRI NINJA AGAR RAJIN BUNYI DAN CEPAT GACOR

Pada saat artikel ini kami tulis (28 Oktober 2015), untuk sekedar tahu saja dan semoga tidak salah, pada saat ini yang sedang booming yang banyak diminati oleh para penggemar burung kicauan adalah Pleci karena memang tidak bisa dipungkiri dari segala penjuru peminat dari kalangan bawah, menengah hingga level atas pun banyak yang bermain burung yang berukuran hampir sebesar jempol tangan ini. Pleci memang burung murah meriah, dengan bahanan seharga Rp 30 ribuan namun ketika sudah jadi harganya bisa menjadi 5, 10, 20  kali lipat bahkan bisa lebih,  dan bahkan jika sudah memiliki sertifikat dan sempat menjuarai pada suatu perlombaan harganya bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah sebagaiman yang pernah dimuat pada artikel sebelumnya yang bisa dibaca disini, tetapi perlu diingat bahwa sekalipun murah, burung pleci tidak bisa dianggap sebagai burung murahan.

Namun sebenarnya bukan pleci yang akan dibahas disini tetapi burung lain yang saat ini juga sedang banyak sekali peminatnya dengan ukuran fisik yang tidak terlalu beda jauh besarnya dengan pleci yaitu burung Kolibri, dan kali ini akan kami sampaikan Tips dan Cara Merawat Kolibri Ninja agar Rajin Bunyi dan Cepat Gacor.

Sebelum mambahas tentang tips dan caranya, terlebih dahulu kami informasikan bahwa ada beberapa jenis burung kolibri di Indonesia, dengan bentuk dan postur tubuh dengan ukuran yang tidak jauh berbeda, kecuali kolibri kelapa yang memang agak sedikit lebih besar dibandingkan dengan kolibri lainnya.

Berdasarkan jenisnya ada beberapa jenis burung kolibri diantaranya;

Kolibri Ninja, Kolibri Wulung (Pelangi), Kolibri Kelapa, Kolibri Hitam (Sulawesi), Kolibri Jawa (Trocok Jantung/Sogok Ontong), Kolibri Gunung, Kolibri Tasik, Kolibri Sepah Raja, dan masih ada lagi jenis kolibri yang tidak disebutkan disini.


Cara Memilih Kolibri Ninja Yang Berkualitas

Adapun Tips dan Cara Merawat Kolibri terutama Kolibri Ninja agar Rajin Burnyi dan Cepat Gacor adalah sebagai berikut:  

Langkah pertama adalah pilih burung yang berjenis kelamin jantan, untuk kolibri ninja akan bisa terlihat jantan jika sudah dewasa minimal sudah tumbuh trotol warna metalik pada bulu-bulunya, dan untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin jantan dan betina burung Kolibri Ninja akan disampaikan pad artikel berikutnya.
- Cari burung dengan kondisi sehat, gesit, lincah dan mata cerah
- Pilih burung yang berwarna contrast dan cerah 

Sangkar / Kandang yang Cocok untuk Kolibri Ninja

Kolibri adalah burung yang berukuran sangat kecil dan mungkin paling kecil diantara jenis kolibri lainnya, untuk itu dalam merawat kolibri Ninja tidak dibutuhkan kandang/sangkar yang berukuran terlalu besar, lain halnya dengan burung kenari sekalipun burung berukuran tidak terlalu besar tetapi untuk keleluasaan gerak dalam sangkar kenari membutuhkan kandang yang lumayan besar. 

Banyak para kicau mania menggunakan sangkar yang terbuat dari besi/kawat dalam merawat Kolibri Ninja, untuk sekedar tahu saja, sebenarnya akan lebih bagus jika cukup menggunakan sangkar dengan bahan kayu sebagaimana sangkar pleci baik ukuran maupun bahannya.


Tips dan Cara Merawat Kolibri Ninja agar Rajin Bunyi dan Cepat Gacor

Perawatan Kolibri Ninja agar Rajin Bunyi dan Cepat Gacor adalah sebagai berikut:

1. Pada pagi hari setelah subuh, keluarkan burung dengan tujuan diembunkan hingga keluar sinar matahari menghangatkan tubuhnya.

2. Setelah itu, sekitar pukul 7 mandikan burung Kolibri  dengan semprot/sprey atau bisa juga dengan cepuk mandi. Selesai mandi gantung di teras dan diangin-anginkan selama + 15-20 menit

3. Setelah diangin-anginkan, jemur kira-kira 1-2 jam, selesai dijemur angkat kembali Kolibri  dan taruh ditempat yang teduh atau teras, berikan makanan berupa kroto, dan sediakan air gula dengan takaran 50 banding 50 pada cepuk ukuran kecil sebagai pengganti nektar (sari pati bunga), bisa juga dengan air susu, dan bisa juga dengan nektar dalam bentuk kemasan botol yang saat ini sudah banyak dijual di toko-toko burung, namun jangan lupa tetap sediakan air putihnya,  .

4. Dan selanjutnya burung dimaster dengan Suara Burung dalam Bentuk MP3 lain sesuai selera yang bisa di-download disini.

Agar bisa mendapatkan hasil maksimal, hendaknya perawatan diatas dilakukan secara routin. 

Makanan untuk Kolibri Ninja

Kolibri Ninja sekalipun sering kita lihat habitatnya lebih banyak di pepohonan namun sekalipun demikian bukan termasuk burung pemakan buah-buahan dan hanya memakan sari bunga/sari madu (nektar) pada bunga pepohonan yang ada dan juga serangga berukuran kecil. Banyak para pakar mengatakan tidaklah mudah merawat Kolibri Ninja dan sejenisnya dengan alasan diatas, namun dengan cara memberikan dan menggantikan serangga ukuran kecil tersebit dengan ulat kandang / ulat kandang ataupun dengan kroto disertai dengan nectar yang bisa kita buat sendiri dengan cara diatas (point 3.)

Jangan lupa! Umur juga mampengaruhi dari kualitas burung itu sendiri.

Semoga bermanfaat,
Salam damai9

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA:



BACA SELENGKAPNYA ...

PENGHOBI SEJATI UNTUNG / RUGI ADALAH HAL BIASA

damai– Di dalam dunia perburungan, hal yang kerap dialami oleh para penghobi khususnya pemilik burung adalah pertama, Bosan terhadap burung peliharaannya yang tak kunjung gacor sehingga timbul keinginan untuk menjualnya ataupun dibarter dengan burung lain ataupun barang lainnya dan yang kedua adalah rasa kangen yang tidak bisa dihindari, yang tidak bisa ditutup-tutupi dan juga perasaan merasa kehilangan atas burung yang sudah dijualnya.

Perasaan merasa kehilangan ketika apa yang kita miliki sudah tidak ada pada kita lagi, seperti yang disebutkan di atas, ketika kita bosan dengan burung milik kita, maka kita jual itu burung, dan giliran burung sudah laku terkadang setangah mati kita nyari lagi. Ya begitulah seni kehidupan di dunia burung. Ada kalanya bosen, kita jual, dan terkadang kita juga penasaran dan terlalu semangat ingin memiliki salah satu jenis burung padahal di rumah kita sudah banyak kandang yang berisi berbagai jenis burung bergelantungan di dinding dan teras rumah. Hampir sama dengan kontes / lomba burung, cuman bedanya kalo yang ini di rumah sedangkan kontes ataupun lomba burung biasanya diadakan di lapangan. 

Rasa hasrat dan penasaran dengan 1 jenis burung yang belum sempat kebeli  ternyata sangat bisa menjadi beban fikiran hingga burung yang kita inginkan bisa terbeli dengan cara apapun, entah itu dengan beli secara Cash, beli langsung di pasar burung, namun biasanya jika kita beli di pasar burung agak jarang kondisi burung yang sudah siap gantang dan lebih banyak burung bahan, beli dari sesama kawan kicau mania, hal ini lebih sedikit meyakinkan dari pada beli di pasar burung namun dengan resiko biasanya harganya lebih sedikit mahal kecuali jika pemilik burung lg BU alias butuh uang maka harga burung yang akan dijualnya biasanya dihargai lebih murah (pengalaman pribadi .. heheheheh… jadi malau), barter dengan koleksi burung yang kita miliki sekalipun terkadang secara itung-itungan kita rugi asalkan bisa mendapatkan apa yang kita dambakan, hal seperti itu bukan masalah (no problem) padahal setelah berhasil mendapatkan burung tersebut terkadang ada sedikit perasaan menyesal karena berbagai macam alasan. Itulah nafsu, karena kita berbicara dengan nafsu ingin memiliki sesuatu dan harus tercapai, bahkan ada sebagian pengalaman kawan hingga sempat terjadi perdebatan hangat dengan sang istri gara-gara burung.

Itulah seluk beluk berbagai kisah sedih dan senang yang mungkin juga banyak dialami oleh para kawan kicau mania.

Dan terlepas dari semua cerita di atas pastilah ada pula hal yang membuat kita merasa puas dan senang adalah ketika kita membeli burung dari pasar burung dengan kondisi bahan, dengan harga relative murah tentunya, kemudian berkat kesabaran dan ketelatenan kita bisa berhasil merawat dan memprosesnya hingga menjadi burung yang bisa dikatakan setengah jadi. Dan biasanya untuk beberapa jenis burung jika dalam kondisi bahan dari sejak kita beli kemudian selama perawatannya sudah bisa mengkonsumsi voer maka besar kemungkinan bisa dikatakan bahwa kita berhasil, tinggal langkah selanjutnya yaitu memproses burung hingga menjadi burung yang rajin berkicau (setengah jadi) dan syukur-syukur bisa menjadi burung yang sangat rajin (gacor) dan berkualitas sehingga bisa menjadi burung yang bisa diterjunkan ke lapangan. Jika kondisinya sudah gacor maka keuntungan bisa kita raih bisa berlipat ganda. Sebagaimana pengalaman kawan kenal dari BBM-an yang sempat membeli burung Kacer milik saya, beliau sempat mendapatkan keuntungan melimpah dengan modal seekor Kacer seharga 550 ribu saat bneliau beli, dengan merawat sekitar 3 bulanan dan memproses hingga menjadi gacor dan sempat diterjunkan ke lapangan dan berhasil mendapatkan peringkat yang akhirnya ditawar penghobi lain dengan harga Rp 4,5 juta, sangat fantastis tentunya. Namun pengalaman demikian tidaklah sering terjadi.

Dan yang pasti adalah, apapun pengalaman kita, yang namanya hobi tetaplah hobi, seorang penghobi sejati tidak mengenal untung dan rugi pada hobi yang ditekuninya, demikian juga dalam soal burung, rugi hal biasa dan untung tentunya hal yang selalu kita harapkan.

Demikian semoga bermanfaat dan semoga kita selalu beruntung… Amiin
Salam damai9
BACA SELENGKAPNYA ...

CIRI-CIRI CUCAK IJO BANYUWANGI / JEMBER / JAWA TIMUR (CARA MEMBEDAKAN CUCAK IJO JAWA TIMUR DAN KALIMANTAN)

damai– Di kalangan kancah perburungan di Indonesia bagi para kicau mania Cucak Ijo merupakan Top 5 (5 besar) dari berbagai jenis burung yang paling terkenal dan paling banyak digemari saat ini diantara Murai Batu (Medan pada khususnya), Cucak Ijo itu sendiri, Kacer, Jalak Suren, Love Bird jenis tertentu dan Kenari jenis tertentu. Bagi para penghobi dan pakar Cucak Ijo tentunya tidak asing lagi perihal Cucak Ijo yang seperti apakah yang berkualitas dan berasal dari mana Cucak Ijo yang berkualitas tersebut. Banyak diantara pendapat yang menjelaskan bahwa Cucak Ijo yang berkualitas dan memiliki karakter bagus, tahan banting, stamina mantab dan memiliki mental tarung yang OK adalah Cucak Ijo yang berasal dari daerah Jawa Timur yang sering kita dengar dengan sebutan Cuck Ijo Banyu Wangi (BWi) atau Cucak Ijo Jember. Tetapi bagaimana cara mengetahui bahwa itu Cucak Ijo Banyau Wangi / Jember ataukah Cucak Ijo Kalimantan atau Cucak Ijo asal daerah lainnya.

OK! Bagi pakar Cucak Ijo bukan merupakan hal yang susah untuk bisa mengetahui Cucak Ijo Banyu Wangi / Jember atau bukan, tetapi bagi para pemula yang baru menggeluti burung, ataupun pemain burung lama tetapi baru mulai akan mencoba mengenal Cucak Ijo, barangkali masih menjadi hal yang masih perlu belajar banyak untuk memastikan mengerti dan faham dengan Cucak Ijo yang berasal dari Jawa Timur ini.

Seiring dengan ramainya peminat Cucak Ijo yang disebabkan oleh banyaknya Event Organized yang sering mengadakan lomba burung terutama di kelas Cucak Ijo, mengakibatkan tidak sedikit penghobi burung yang turut serta beramai-ramai untuk bisa memiliki Cucak Ijo, namun perlu diwaspadai, ketika kita membeli Cucak Ijo di pasar burung terutama, bisanya penjual main nyebut bahwa burung yang dijual adalah Cucak Ijo Banyu Wangi / Jember, Awas ! janganlah cepat percaya, apalagi sebagaimana artikel yang pernah saya tulis tentang burung Cucak Ijo yang sengaja dicat hitam pada bagian lehernya untuk mengelabuhi pembeli yang seakan-akan Cucak Ijo jantan, padahal hanya sekedar dicat dengan tujuan hanya untuk mendapatkan untuk banyak namun dengan cara yang tidak benar, sekalipun tidak semua penjual burung demikian, dan terkadang sekalipun burung Cucak Ijo yang dijual yang sebenarnya bukan berasal dari Jawa Timur atau bukanlah Cucak Ijo Banyu Wangi, bilangnya Cucak Ijo Banyu Wangi agar pembeli tergiur dan membelinya.  

Untuk itu ada beberapa ciri-ciri yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk mengetahui Cucak Ijo Banyu Wangi/Jember atau bukan. Menururt pakar Cucak Ijo yang kami share dari www.omkicau.com menjelaskan bahwa Cucak Ijo secara pasti bisa diketahui ketika sudah berusia dewasa. Adapun cirri-ciri Cucak Ijo Banyu Wangi/Jember  atau Jawa Timur adalah sebagai beikut:

1.  Postur tubuh lebih panjang dan tubuh akan melengkung
2.  Tidak semua Cucak Ijo Banyu Wangi/Jember  atau Jawa Timur bertubuh besar, karena ada juga yang berukuran sedang namun tetap panjang
3.  Saat ngentrok / mbungkuk jambul njigrak
4.  Warna hijau pada bulu-bulunya terlihat lebih kontras dan tidak kekuningan
5.  Ekor lebih panjang dan jika diamati secara jeli ekor sedikit melengkung dan lebih lentur
6.  Apabila berkicau tidak pada saat lomba / diadu, nada dan lagunya kurang bervariasi dan kurang keras
7.  Jika burung berumur yang ditandai dengan kaki sudah bersisik, maka secara fisik biasanya Cucak Ijo Jatim lebih besar.

Dan untuk Cucak Ijo yang bukan Jawa Timur maka secara otomatis tidak meiliki ciri-ciri sebagaimana yang dijelaskan di atas.

Demikian dan semoga bermanfaat

Salam
BACA SELENGKAPNYA ...

MANFAAT EXTRA FOOD (EF) KROTO DAN ULAT HONGKONG / ULAT KANDANG MEMPERCEPAT PROSES NGERIWIK DAN TELER SERTA NGALAS, NGEROL DAN NGEPLONG BAGI PLECI

damai– Dulu pernah kami sampaikan artikel yang membahas tentang “Kelebihan EF yang diberikan bisa menyebabkan dan mepercepat rontok bulu-bulu pada burung Pleci”. Artikel tersebut yang kami tulis pada saat itu, karena kejadian bulu rontok pada Pleci waktu itu setelah kami berikan Kroto lebih banyak. Namun selang beberapa waktu setelah kami berikan Kroto dengan porsi lebih banyak, tidak lama kemudian sekitar 3-4 hari, bulu-bulu pada burung pleci yang kami berikan kroto dengan porsi lebih tersebut banyak yang bulunya rontok, tetapi ternyata sebenarnya bukan kroto sebagai penyebab utama rontoknya bulu pleci tersebut, namun dikarenakan mungkin memang saatnya burung pleci tersebut mabung (molting).

Untuk kali ini justru kami sampaikan bahwa pemberian Kroto dan Ulat Hongkong / Ulat kandang setiap hari sangat bermanfaat dan menjadikan burung pleci lebih sering ngeriwik sambil teler dan lebih cepat ngalas, ngerol dan ngeplong.

Pengalaman yang dialami oleh seorang kawan Pleci Mania dengan jumlah pleci rawatannya lebih dari 9 ekor, menyampaikan pendapatnya bahwa, “Pemberian kroto setiap hari bisa membuat pleci lebih sering ngeriwik sambil teller, sedangkan pemberian Ulat Hongkong / Ulat kandang membuat pleci lebih sering terdengar Lasrol (ngalas ngerol) dan negplong dengan suara kenceng dan keras”. Untuk itu jika kedua EF ini dipadukan maka akan semakin menjadikan Pleci lebih mantap, artinya selain hanya sekedar ngeriwik sambil teler tapi lebih dari itu Pleci semakin berkualitas dengan suara ngalas dan negrolnya dengan volume yang kencang. 










Dan porsi pemberian masing-masing EF, cukup 1 sendok teh yang ditempatkan pada cepuk ukuran kecil untuk 1 hari, dan porsi Ulat Hongkong cukup 4 ekor pada pagi hari dan 4 ekor untuk sore hari, atau jika dengan ulat kandang 5 – 6 ekor masing-masing untuk pagi dan sore hari juga diberikan porsi dan jumlah yang sama.










Namun sebenarnya menurut beberapa pakar Pleci mania, yang lebih akurat dan mujarab dalam membentuk Pleci cepat ngalas, ngerol serta ngeplong bukannya Ulat Hongkong tetapi dengan memberikan Ulat Kandang. Seperti apa sih ulat hongkong dan yang mana ulat kandang ? berikut perbedaannya.

Demikian semoga bermanfaat
Salam damai9
BACA SELENGKAPNYA ...

AGAR BERHASIL MERAWAT CIBLEK BAHAN DAN CEPAT MAKAN VOER (NGEVOER)

damai– Alhamdulillah, setelah beberapa kali membeli burung Ciblek bahan di pasar burung tepatnya di Pasar Kebayoran Lama, gambar ini adalah 1 dari 2 Ciblek bahan yang sempat kami beli sekitar 3 atau 4 minggu yang lalu per artikel ini kami tulis (13 Oktober 2015) yang berhasil bertahan dan sudah makan voer (ngevoer). Kenapa saya katakan 1 dari 2, karena yang 1 lagi lepas tidak tahu kenapa, padahal kondisinya sudah semi voer, tinggal melanjutkan saja dan biasanya kalo sudah semi voer bisa menjadi voer total untuk beberapa hari berikutnya. Mengapa kami katakan berhasil, menurut penilaian kami, karena dilihat dari ciri fisik bulu ekor dari semula brondol sudah tumbuh sekitar 2 cm, bunyi sudah mulai rajin serta tembakan juga sudah lumayan, makan sudah voer total, dan juga sangat rakus, makanya saya berani mengatakan bahwa kali ini saya berhasil membuat ciblek bahan yang beli dari pasar bisa berhasil ngevoer dan pertanda burung bahan bisa bertahan dan selamat. Untuk jenis burung pemakan serangga bisa dikatakan berhasil adalah ketika burung sudah mau makan voer, seperti murai batu, kacer, cipoh, Tledekan dan juga Ciblek tentunya. Hal ini dikecualikan untuk burung pemakan buah seperti Cucak ijo, trocokan, Jalak, Cucak Jenggot dan lain-lain yang memang lebih mudah dalam merawat bahanannya.

Kondisi pada saat membeli ciblek bahan sebagaimana digambar, semula masih dalam kondisi brondol dan hanya tinggal 1 bulu ekor panjang (lupa dokumentasi karena blm terlalu yakin bakal berhasil).

Keberhasilan dalam proses yang kami lakukan adalah sebagaimana yang pernah kami tuliskan pada artikel sebelumnya tentang bagaimana Cara Merawat Ciblek Bahan Agar Berhasil Ngevoer silahkan bisa dibaca disini.

Langkah awal yang kami lakukan adalah, sebagai modal awal, kami membeli Ciblek yang sudah ngevoer, usia muda dan belum gacor. Selanjutnya kami membeli Ciblek bahan kemudian kami satukan dalam kandang dengan Ciblek yang sudah ngevoer tadi. Secara logika, diantara sesama ciblek, apalagi ciblek terkenal burung yang suka latah…. otomatis ketika kawannya makan voer maka sedikit - banyak akan berpengaruh pada ciblek bahan yang bersamanya dan akan mencoba mencicipi apa yang dimakan oleh kawannya tersebut, maka lama-kelamaan akan menjadi terbiasa. Namun perlu diingat hanya dicampur dengan ciblek yang sudah ngevoer bukan Ciblek yang sudah gacor, karena salah mencampur bisa berakibat fatal, karena ciblek merupakan burung fighter, jika burung dalam kondisi fit dan umuran dewasa maka ketika kita salah mencampur bisa jadi ciblek bahan akan diamuk karena dianggap sebagai lawan. 


Proses mencampur dan menggabungkan antara ciblek bahan dan yang sudah ngevoer tersebut kami lakukan dalam waktu 7 – 10 hari, sambil dipantau dan pada saat terlihat ciblek bahan sudah terlihat makan voer dan kotorannya sudah terlihat kering dan manggumpal, maka pada saat itu ciblek bahan siap dipisahkan untuk dipindahkan pada kandang tersendiri.

Saat ini tinggal menunggu proses dorong ekor (dokor). Dengan memberikan makanan dan extra food (EF) serta asupan gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan, maka akan berpengaruh dan bisa mempercepat pertumbuhan bulu ekor serta mempercepat proses gacor dan ngebren, karena saat ini kondisi burung sudah rajin dengan tembakan-tembakan yang lumayan dengan suara tembus. Memang pada saat membeli sengaja kami cari dan memilih bahanan dengan postur lebih besar dibandingkan dengan ciblek lainnya.

Demikian sekedar share pengalaman, semoga bermanfaat
Salam damai9
BACA SELENGKAPNYA ...

KEUNGGULAN, KELEBIHAN DAN KEISTIMEWAAN SERTA HARGA PLECI AURIVENTER

damai9 – Pleci memang burung yang saat ini semakin ramai dan semakin terus bertambah peminatnya dan penggemarnya pun hingga ke seluruh penjuru nusantara.

Auriventer terutama, merupakan spesies burung jenis pleci yang saat ini masih banyak diincar oleh para pleci mania, dengan suara yang agak ngebas, sedikit mendayu, mental lebih OK sebagai burung petarung (fighter), makanya penggemar burung lebi memilih pleci  ini dibandingkan burung sejenis lainnya.

Pleci Auriventer sebenarnya merupakan burung target para pleci mania, namun karena keberadaannya di pasar burung sangat sulit ditemukan karena keberadaannya di alam liar memang sudah semakin langka, maka ketika kebutlan di 1 tempat ada pleci jenis ini maka secara berbodong-bondong para penggemar burung terutama pleci mania akan menyerbu untuk untuk bisa memilikinya.

Secara fisik justru lebih kecil dibandingkan dengan pleci dengan model yang hampir mirip dengannya, dengan cirri khas alis tebal, bulu sayap agak kehijauan dan dada berwarna abu-abu ini namun dengan suara yang memiliki cirri khas tersendiri, menjadikan Auriventer tetap menjadi idola bagi para pleci mania selain pleci Dakun Macok Muari dan Pleci Dakun Macok Merapi.  

Kisaran harga Pleci Auriventer memang lebih mahal dibanding jenis Pleci lainnya, bahanannya saja untuk saat ini sekitar Rp 100 -120 ribu, adapun yang sudah mulai rajin dan sudah ketahuan jenis kelamin jantan harganya bisa mencapai Rp 160-200 ribu.

Namun selain pleci Auriventer, untuk saat ini yang sedang banyak dicari lagi oleh para pleci mania adalah Pleci Dakun Macok Muria dan Dakun Macok Merapi, adapun kelebihan dari masing-masing jenis ini akan kami sampaikan pada artikel berikutnya.

Demikian informasi yang bisa disampaikan

Semoga bermanfaat
Salam damai9+ 

BACA SELENGKAPNYA ...

CONTOH SANGKAR BURUNG MINIMALIS, ISI WAKTU LUANG DENGAN MEMBUAT SANGKAR SENDIRI

Kendati pada dasarnya bukanlah sebuah profesi, tetapi jika bisa mendatangkan hasil sedikit demi sedikit pundi-pundi untuk menambah uang jajan buat anak, tidak ada salahnya jika hal ini kita lakukan.

Berawal dari ketika renovasi rumah sekitar 3 tahunan yang lalu pada saat artikel ini kami tulis (12 Oktober 2015), pada mulanya tidak ada niatan untuk membuat sangkar burung sendiri. Pada saat renovasi rumah tersebut karena tukang memerlukan beberapa alat yang memang pada waktu itu dibutuhkan dan tukang mengusulkan untuk membeli beberapa alat, dan menurut si tukang karena kebetulan tukang adalah keluarga sendiri jadi saran dan masukannya enak-enak saja. Kata si tukang, agar membeli Mesin Ketam (Serutan) listrik dan Bor Listrik, Alhamdulillah sempat kita beli waktu itu dengan kondisi second namun masih layak pakai, Serutan seharga Rp 350 ribu dan Bor Listrik seharga Rp 300 ribu.


Selesai renovasi rumah, sekian lama alat-alat tersebut tidak dipergunakan (nganggur), tiba-tiba selintas terbesit fikiran bikin apaan ya, dari pada alat naganggur, dan “ujug-ujug” ada ide untuk mencoba membuat sangkar/kandang burung, karena memang sedang hobby burung nih… apalagi sparepart dan perlengkapan untuk membuat sangkar pada saat ini sudah banyak disediakan oleh hampir seluruh toko burung dan toko sangkar burung di beberapa pasar burung, terutama di wilayah Jakarta ini.


Jika dibandingkan dengan harga sangkar yang sudah jadi, sedikit lumayan ada sisa sekedar buat beli bahan makanan buat burung peliharaan daah… heheh… sebagaimana contoh di atas tentunya juga dengan modal yang minim pula...

Ok, kita rinci saja sekarang kelengkapan dan peralatan untuk membuat 1 sangkar/kandang ukuran kecil untuk burung pleci/ciblek/glati/tledekan dan burung ukuran kecil lainnya:

-> Lidi 1 ikat Rp 15.000 yang sudah ada di toko2 penjual perlengkapan burug    dan sangkar, cuckup 1 ikat
-> Tiang dan list ukuran 1 x 1 cm, cukup 2 batang @ Rp 7.000 (ada di toko 
 material) tinggal diserut / dihaluskan - masih ada sisa.
-> List ukuran 7 x 1 cm cukup 1 batang saja Rp 11.000
-> Paku ukuran terkecil Rp 2.000 saja – masih sisa
-> Hiasan kaki kursi/kaki meja untuk menambah manis penampilan sangkar Rp 
15.000
-> Gantungan sederhana Rp 8.000
-> Untuk menambah dan mematangkan kondisi sangkar bisa dicat atau bisa 
juga dengan yang praktis dan simple saja yaitu dengan menggunaka cat 
pilok. Cat kaleng biasa Rp 7.000 – masih sisa, atau bisa juga dengan cat 
pilok Rp 23.000 – cukup untu 1 kandang

Total keseluruhan biaya cukup Rp 57.000, dengan kondisi sebagaimana sangkar yang banyak dijual di toko 2 sangkar burung yang harganya sekitar Rp 120 ribu (kondisi mentah) belum dicat / dipilok.

Dan total biaya sekitar Rp 64.000 s/d Rp 80.000 jika difinishing dengan menggunakan cat biasa ataupun dengan cat pilok, maka harga sangkar yang sudah difinishing tersebut jika di pasaran sekitar Rp 160.000 – Rp 180.000.

Selisihnya lumayan kan ?

Dari perbandingan harga diatas masih ada selisih yang cukup lumayan, sembari sambil ngisi waktu libur dan lumayan ada hasilnya. Itu dari 1 sangkar, jika sudah professional dalam 1 hari bisa menghasilkan lebih dari 1 sangkar, maka bisa mendapatkan penghasilan lebih dari sangkar yang kita buat, artinya dari awalnya sekedar hobi dan ternyata jika ditekuni dengan benar-benar maka bisa manjadi profesi yang bisa menambah pendapatan untuk membantu kebutuhan rumah tangga untuk sekedar beli garam dapur… hahaha...

Namun semua kembali kepada kita, banyak alasan mengapa para kicau mania mending beli sangkar yang sudah jadi dari pada harus membuat sendiri, diantara alasan tersebut antara lain:

-> Tidak mau report
-> Kurang yakin dengan hasil sangkar/kandang buatan sendiri
-> Tidak punya alat dan perlengkapan untuk membuat sangkar
-> Tidak banyak waktu longgar
-> Kurang ahli dalam membuat prakarya tersebut
-> Berbagi rejeki, yaitu mending membeli sangkar hasil karya orang lain (kerjasama menguntungkan dan saling membantu (mutualisme)), sebab kalo semua kicau mania membuat sangkar sendiri, siapa yang akan membeli sangkar buatan orang lain…. kasih lah dia… heheheh…

Ngomong-ngomong (by the way /btw), sekedar saja, beberapa sampel sangkar yang sudah sempat dibuat dan sempat juga ada kawan yang membayarnya seharga Rp 100 rb dengan model sangkar Ebod, kata kawan dengan celotehnya “Bukan Ebod ini sih, tapi “Abot (berat)” hahahah… (hanya candaan saja), biasalah kita sesama kicau mania biasanya jarang sekali yang serius ketika berbicara burung, pasti saja ada bercandaan. Maaf, tentunya hasilnya belum maksimal sebagaimana hasil pekerjaan para pengrajin yang sudah professional.




Selebihnya untuk ukuran kandang besar, no. 1 atau 2 bahan sebagaimana di atas mungkin cukup tinggal ditambah lidi untuk lebih sempurna bentuk kandang, kisaran harganya pun tidak terlalu berbeda jauh, makanya sebenarnya bisa lebih menguntungkan ketika membuat sangkar dengan ukuran yang kecil-kecil.

Tapi perlu diingat, semua ini kembali kepada kita masing-masing. Artikel ini ditulis hanya bagi yang kebetulan ada waktu dan untuk menyalurkan bakat serta hoby sekaligus jika ada hasilnya tidak ada salahnya jika kita tekune secara sungguh-sungguh.

Demikian semoga bermanfaat
Salam damai9+
BACA SELENGKAPNYA ...

KELEBIHAN, KEUNTUNGAN SERTA KEMUDAHAN MERAWAT BURUNG PLECI

Beban dan rasa bingung serta was was terkadang menghantui pada saat kita akan berlibur, cuti ataupun dinar ke luar kota dan harus membiarkan burung peliharaan milik kita untuk sekedar selang beberapa hari karena ada keperluan yang memang harus dilakukan tersebut ataupun sebagai pendatang / perantau tentunya sudah menjadi rutinitas yang susah untuk dihindari, seperti harus pulang kampung untuk silaturrahmi, entah itu kangen sama orang tua dan lain sebagainya.

Untuk sebagian kicau mania, atas kejadian diatas banyak yang menyikapinya secara simple saja, dengan cara menitipkan kepada teman dekatnya. Namun perlu diperhatikan ketika kita menitipkan pada kawan dekat sekalipun tentunya sedikit-banyak menjadikan beban buat kawan yang kita titipin tersebut, sekalipun segala keperluan burung sudah kita penuhi baik dari segi makannya, minumannya, extra foodingnya, vitaminnya dan bahkan imbal jasa buat kawan kita tersebut juga kita berikan anggap saja untuk beli rokok lah… heheh, namun tetap saja ada perasaan sedikit kurang lega dan tidak enak saat kita akan menitipkannya. Apalagi jika burung yang kita titipkan termasuk burung yang setiap hari harus dilakukan perawatan seperti harus memberikan makanan, mengganti atau menambahkan air minumnya dan lain sebagainya, seprti Cucak Ijo yang memang banyak kicau mania yang menghendaki burung CI-nya tidak di voerkan dengan alasan agar suaranya tetap bersih, dan hanya diberikan Pisang saja, maka secara otomastis  harus diberikan makanan berupa pisang kapok setiap kali habis. Atau burung lain sekalipun kondisi bukan bahan tapi belum ngevoer secara total maka itupun akan menjadi beban bagi kawan yang kita titipin harus lebih hati-hati selama penitipannya, dan akan lebih parah lagi jika burung yang kita titipkan adalah burung yang masih bahan, yang belum lama kita rawat sejak saat kita membelinya, jangankan sudah ngevoer kondisi sehat dan fit saja masih kita sangsikan.




Lain dengan segala persoaalan di atas, sebagaimana artikel yang pernah dimuat sebelumnya Tips Menyikapi Perawatan Burung Saat Mudik Lebaran bagi para pleci mania hal tersebut bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dipecahkan, karena untuk para kalangan penggemar pleci pada saat akan bepergian, entah itu berlibur, cuti ataupun dinas ke luar kota maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara sebagaimana gambar diatas yaitu dengan cara mengkoloni dan menggabungkan dalam satu kandang ukuran agak besar dan disiapkan segala keperluan berupa makanan, minuman dan keperluan lainnya untuk kira-kira target berapa hari berlibur dan cuti. Sangat Simple kan ? maka disinilah kelebihan dan kemudahan yang bisa didapatkan dalam merawat pleci yang memang tidak sesulit dibandingkan dengan burung ukuran besar lainnya. Artinya ketika segala sesuatunya keperluan dan perlengkapan untuk pleci sudah disiapkan, maka tidak akan membuat gundah selama waktu berlibur di luar kota untuk jangka waktu beberapa hari.  

Demikian dan semoga bermanfaat
Salam damai9 
BACA SELENGKAPNYA ...

TIPS CARA MERAWAT CUCAK CUNGKOK AGAR RAJIN DAN GACOR DAN BANYAK ISIAN

damai– Diantara beberapa burung yang paling dikenal di kalangan kicau mania dan bagi para master kicau mania pastilah bukan hal asing dengan burung Cucak Cungkok, tetapi akan berbeda pendapat jika kata-kata tersebut terdengar oleh pemula yang baru belajar dalam hal perburungan.

Sepintas burung ini seperti Cucak Ijo, karena memang secara spesies masing termasuk dalam kelompok Cica Daun yaitu termasuk burung pemakan buah-buahan dan serangga. Burung ini cocok untuk dijadikan sebagai materan burung kicauan lainnya terutama untuk burung yang sering dijadikan sebagai burung kontesan, seperti Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo dan juga burung kontesan lainnya. Selain sebagai burung master, Cucak Cungkok juga bisa dimaster oleh suara burung lainnya.

Adapun perawatan Cucak Cungkok agar rajin bunyi dan cepat Gacor adalah tidak berbeda jauh dengan perawatan jenis cucak lainnya seperti Cucak Ijo, dan perawatannya adalah sebagai brikut:
  1. Pertama diawali dari cara pemilihan jenis kelamin burung karena biasanya yang rajin berkicau adalah yang jenis kelamin jantan, dan bagaimana cara membedakan jenis kelamin Cucak Cungkok jantan dan betina, akan dijelaskan pada artikel selanjutnya.
  2. Selanjutnya burung dimandikan setiap pagi dengan cara semprot menggunakan spray atau bisa juga dimandikan menggunakan kandang / keramba mandi, sambil burung mandi di keramba sekalian membersihkan sangkar aslinya.
  3. Bersihkan kandang setiap hari termasuk buang kotoran burung, ganti atau tambahkan makanan, seperti voer, pisang kepok, dll., ganti air minum dan usahakan berilah air minum burung dengan air yang sudah dimasak atau bisa juga dengan air kemasan atau air mineral.
  4. Lakukan penjemuran selama kurang lebih 1-2 jam atau lebih lama lagi jika matahari kurang begitu cerah, selesai dijemur lalu diangin-anginkan di teras.
  5. Sediakan makanan aslinya seperti pisang kepok, dan juga buat yang lain atau bisa juga dengan voer yang berkualitas (jika burung sudah ngevoer), dan juga berikan makanan tambahan (EF: Extra Fooding) seperti jangkrik setiap pagi 2 - 3 ekor dan sore demikian juga 2-3 ekor, bisa juga ditambah dengan ulat hongkong cukup 2 ekor per hari dan juga berikan kroto sebagai variasi 2 kali dalam seminggu.
  6. Lakukan pemasteran suara dengan burung lain yang memang spesial untuk master atau bisa juga dengan menggunakan suara burung dalam bentuk mp3, silahkan bisa di download disini.
  7. Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah dan aman terhadap burung.

Demikian dan semoga bermanfaat.
Salam damai9
BACA SELENGKAPNYA ...

APA SIH UNIKNYA PLECI ? "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG"

damai– “Tak kenal maka tak sayang” itulah pepatah yang sering kita dengar selama ini dalam hal apapun yang menyangkut tentang kegemaran terhadap sesuatu yang apabila belum mengetahuinya secara pasti atau bisa dibilang belum merasakan nikmatnya apa yang belum pernah dimiliknya maka tidak mustahil tidak akan bisa merasakan indahnya hal tersebut secara maksimal dengan sepenuh hati.

Sebagai contoh ketika kita melihat seseorang, katakan saja seorang perempunan cantik bagi seorang laki-laki ataupun sebaliknya seorang laki-laki ganteng bagi seorang perempunan. Pada kesan pertama hampir bisa dibilang pastilah setiap yang melihatnya ada perasaan untuk bisa memilikinya (kesan pertama.. !), gemana enggak begitu ? orangnya cantik, tinggi semampai, putih, kaya, pokoknya tidak malu-maluin untuk diajak kondangan dah… heheheheh….. Okelah anggap saja hal itu terjadi dan sempat terjadi proses berkenalan dan kemudian “jadian” kata anak sekarang…. Tidak lama kemudian baru berjalan hanya sekitar 2-3 bulanan terjadi gesekan dan akhirnya terjadi perubahan sikap yang dialami oleh pasangan pacaran tersebut, kata si laki-laki ketika ditanya oleh seseorang, “Kenapa emang udah ga jalan bareng ma dia lagi ?”  jawab si laki-laki, “Cantik sih cantik, tapi kalo ngeselin, materai minta ampun, jorok, kasar, ga sopan dan masih banyak lagi jeleknya dah!, jadi males gue…” itulah penggalan pendapat karena hanya menilai seseorang dari kesan pertamanya saja.  

Berbeda dengan kisah lainnya, seorang lelaki ketemu dengan seorang perempuan yang secara fisik biasa-biasa saja, cantik nilai 6,5 dah, putih enggak, kaya enggak… wong yang kaya emak sama bapaknya… hahaha, badan tinggi semampai juga kagak, kata si laki-laki ketika ditanya seseorang, jawabnya, “Jalan sama cewe beginian, gemana ntar komentar temen-temen gue….? tengsin gue, ogah ah….!”

Singkat cerita, sekalipun komentar si laki2 tersebut demikian, namun karena sering melihat, secara tidak sadar sering memantau dari jauh… dan terkadang terngiang-ngiang, “Kenapa gue kepikiran dia ya ?” tanya si laki-laki dalam hati, kemudian si laki2 tersebut bisa menilai, ooooh ternyata orangnya sopan banget, menghargai orang, sederhana, rajin ibadah, tidak sombong… (apa yang mau di sombongin, lha wong ga cakep… hahaha) sayang sama anak-anak, hormat sama orang tua, akhirnya si laki2 ini memutuskan, “Biarin dah ga cekep-cakep amat yang penting “baik hati dan tidak sombong”  itupun juga pepatah yang sering kita dengar tentang kesederhanaan. Selanjutnya si laki2 malanjutkan hubungannya dengan perempuan yang sederhana ini berkat sering berkomunikasi dan sedikit-banyak sudah mengenal kepribadiannya.

Wal hasil, apa sih kaitannya dengan dunia kicau mania dengan pepatah dan judul diatas ?

OK ! relevansi adalah, sebagaimana pada artikel yang pernah saya tuliskan tentang burung pleci terdahulu, jika berminat silahkan baca Peminat Pleci Semakin Ramai, Berakibat Harga Pleci Makin Mahal. Artinya apa ? pleci memang burung kecil, harga bahannya pun sangatlah terjangkau bahkan bisa dibilang sangat murah jika dibandingkan dengan burung ukuran kecil lainnya seperti Sanger, Blackthroat, Mozambik, dan burung kecil lainnya, tetapi perlu diingat bukan berati pleci adalah burung murahan loh… ! coba baca artikel ini Pleci Ditawar Rp 45 Juta  

Seorang kawan yang dulu sangat anti dengan pleci, seiring dengan ramainya pleci dimana-mana, dan ketika sempat survey ke pasar burung di Pasar Kebayoran Lama, hampir semua stand penjual burung menyediakan 1 kandang ukuran sedang yang berisi sekitar 10-20 ekor burung pleci, artinye pleci memang saat ini sedang Cetar Membahana, apalagi jika kita lihat kontes pleci dimana-mana, harga pleci juga semakin tinggi, dan enaknya lagi jika kondisi burung sudah jadi, (buka paruh, ngalas, ngerol) harganya bisa selangit, alasan itulah yang menyebabkan kawan saya tersebut berpindah secara total ke perawatan burung pleci, dan saat ini justru malah banyakan dia burung pleci yang dimilikinya dibandingkan dengan kawannya yang dulu sempat dikomentarinya. Nah begitulah sedikit kisah tentang pleci, yang memang apabila tidak kenal dengan bagaimana nikmatnya memelihara pleci maka tidak akan merasakan indahnya memelihara pleci, karena jika sudah ketemu dengan yang namanya pleci apalagi sudah rajin dan gacor sangatlah indah dan membuat hati nayaman dan damai, karena memang semboyan dari kebanyakan penggemar pleci (Pleci mania) adalah kebersamaan, dan lebih dari itu yang terpenting adalah nilai silaturrahim bagi sesama pleci mania pada khusunya dan untuk seluruh kicau mania pada umumnya.

Mungkin Anda berminat membaca .....
Demikian dan semoga bermanfaat.

Salam damai9   
BACA SELENGKAPNYA ...