CONTOH SANGKAR BURUNG MINIMALIS, ISI WAKTU LUANG DENGAN MEMBUAT SANGKAR SENDIRI

Kendati pada dasarnya bukanlah sebuah profesi, tetapi jika bisa mendatangkan hasil sedikit demi sedikit pundi-pundi untuk menambah uang jajan buat anak, tidak ada salahnya jika hal ini kita lakukan.

Berawal dari ketika renovasi rumah sekitar 3 tahunan yang lalu pada saat artikel ini kami tulis (12 Oktober 2015), pada mulanya tidak ada niatan untuk membuat sangkar burung sendiri. Pada saat renovasi rumah tersebut karena tukang memerlukan beberapa alat yang memang pada waktu itu dibutuhkan dan tukang mengusulkan untuk membeli beberapa alat, dan menurut si tukang karena kebetulan tukang adalah keluarga sendiri jadi saran dan masukannya enak-enak saja. Kata si tukang, agar membeli Mesin Ketam (Serutan) listrik dan Bor Listrik, Alhamdulillah sempat kita beli waktu itu dengan kondisi second namun masih layak pakai, Serutan seharga Rp 350 ribu dan Bor Listrik seharga Rp 300 ribu.


Selesai renovasi rumah, sekian lama alat-alat tersebut tidak dipergunakan (nganggur), tiba-tiba selintas terbesit fikiran bikin apaan ya, dari pada alat naganggur, dan “ujug-ujug” ada ide untuk mencoba membuat sangkar/kandang burung, karena memang sedang hobby burung nih… apalagi sparepart dan perlengkapan untuk membuat sangkar pada saat ini sudah banyak disediakan oleh hampir seluruh toko burung dan toko sangkar burung di beberapa pasar burung, terutama di wilayah Jakarta ini.


Jika dibandingkan dengan harga sangkar yang sudah jadi, sedikit lumayan ada sisa sekedar buat beli bahan makanan buat burung peliharaan daah… heheh… sebagaimana contoh di atas tentunya juga dengan modal yang minim pula...

Ok, kita rinci saja sekarang kelengkapan dan peralatan untuk membuat 1 sangkar/kandang ukuran kecil untuk burung pleci/ciblek/glati/tledekan dan burung ukuran kecil lainnya:

-> Lidi 1 ikat Rp 15.000 yang sudah ada di toko2 penjual perlengkapan burug    dan sangkar, cuckup 1 ikat
-> Tiang dan list ukuran 1 x 1 cm, cukup 2 batang @ Rp 7.000 (ada di toko 
 material) tinggal diserut / dihaluskan - masih ada sisa.
-> List ukuran 7 x 1 cm cukup 1 batang saja Rp 11.000
-> Paku ukuran terkecil Rp 2.000 saja – masih sisa
-> Hiasan kaki kursi/kaki meja untuk menambah manis penampilan sangkar Rp 
15.000
-> Gantungan sederhana Rp 8.000
-> Untuk menambah dan mematangkan kondisi sangkar bisa dicat atau bisa 
juga dengan yang praktis dan simple saja yaitu dengan menggunaka cat 
pilok. Cat kaleng biasa Rp 7.000 – masih sisa, atau bisa juga dengan cat 
pilok Rp 23.000 – cukup untu 1 kandang

Total keseluruhan biaya cukup Rp 57.000, dengan kondisi sebagaimana sangkar yang banyak dijual di toko 2 sangkar burung yang harganya sekitar Rp 120 ribu (kondisi mentah) belum dicat / dipilok.

Dan total biaya sekitar Rp 64.000 s/d Rp 80.000 jika difinishing dengan menggunakan cat biasa ataupun dengan cat pilok, maka harga sangkar yang sudah difinishing tersebut jika di pasaran sekitar Rp 160.000 – Rp 180.000.

Selisihnya lumayan kan ?

Dari perbandingan harga diatas masih ada selisih yang cukup lumayan, sembari sambil ngisi waktu libur dan lumayan ada hasilnya. Itu dari 1 sangkar, jika sudah professional dalam 1 hari bisa menghasilkan lebih dari 1 sangkar, maka bisa mendapatkan penghasilan lebih dari sangkar yang kita buat, artinya dari awalnya sekedar hobi dan ternyata jika ditekuni dengan benar-benar maka bisa manjadi profesi yang bisa menambah pendapatan untuk membantu kebutuhan rumah tangga untuk sekedar beli garam dapur… hahaha...

Namun semua kembali kepada kita, banyak alasan mengapa para kicau mania mending beli sangkar yang sudah jadi dari pada harus membuat sendiri, diantara alasan tersebut antara lain:

-> Tidak mau report
-> Kurang yakin dengan hasil sangkar/kandang buatan sendiri
-> Tidak punya alat dan perlengkapan untuk membuat sangkar
-> Tidak banyak waktu longgar
-> Kurang ahli dalam membuat prakarya tersebut
-> Berbagi rejeki, yaitu mending membeli sangkar hasil karya orang lain (kerjasama menguntungkan dan saling membantu (mutualisme)), sebab kalo semua kicau mania membuat sangkar sendiri, siapa yang akan membeli sangkar buatan orang lain…. kasih lah dia… heheheh…

Ngomong-ngomong (by the way /btw), sekedar saja, beberapa sampel sangkar yang sudah sempat dibuat dan sempat juga ada kawan yang membayarnya seharga Rp 100 rb dengan model sangkar Ebod, kata kawan dengan celotehnya “Bukan Ebod ini sih, tapi “Abot (berat)” hahahah… (hanya candaan saja), biasalah kita sesama kicau mania biasanya jarang sekali yang serius ketika berbicara burung, pasti saja ada bercandaan. Maaf, tentunya hasilnya belum maksimal sebagaimana hasil pekerjaan para pengrajin yang sudah professional.




Selebihnya untuk ukuran kandang besar, no. 1 atau 2 bahan sebagaimana di atas mungkin cukup tinggal ditambah lidi untuk lebih sempurna bentuk kandang, kisaran harganya pun tidak terlalu berbeda jauh, makanya sebenarnya bisa lebih menguntungkan ketika membuat sangkar dengan ukuran yang kecil-kecil.

Tapi perlu diingat, semua ini kembali kepada kita masing-masing. Artikel ini ditulis hanya bagi yang kebetulan ada waktu dan untuk menyalurkan bakat serta hoby sekaligus jika ada hasilnya tidak ada salahnya jika kita tekune secara sungguh-sungguh.

Demikian semoga bermanfaat
Salam damai9+