EFEK HOBI BURUNG, SATRIA FU RELA BARTER SAMA MURAI BATU

damai-9. Di hari-hari kerja, seperti kebiasaan setiap harinya pada saat jam istirahat setelah terlebih dahulu sholat Dzuhur terus dilanjutkan dengan makan siang di warung makan yang jaraknya lumayan sedikit jauh dari Masjid tempat melaksanakan sholat dzuhur. Kurang lengkap rasanya jika setelah selesai makan tidak ngisep 1 batang rokok sambil menikmati suara kicauan burung yang ada di sekitar warung milik si pemilik warung makan tersebut.

Setelah selesai makan, sambil ngudut biasanya si pemilik warung nyamperin untuk ngajak ngobrol soal burung rawatannya, share pengalaman tentang seluk beluk bagaimana cara merawat burung.

Ada banyak burung yang terpampang di sekitaran teras warung makan tersebut diantaranya ada beberapa ekor murai batu yang kualitasnya hampir sama di antara masing-masing murai batu yang ada yang sudah lumayan rajin dan bisa dibilang mendekati gacor. Dan ada juga cililin yang menurut si pemilik warung katanya kalo Cililin emang hanya pada pagi hari saja rajin bunyinya tetapi kalo di jam makan siang malas malasan bunyi.

Di sela-sela pembicaraan tiba-tiba ditunjukkan oleh si pemilik warung makan yang sekaligus pemilik murai batu dan cililin tersebut sebuah percakapan Whats Aps dari seorang pemilik motor Satria FU yang mengajak barter dengan dengan burung miliknya. Tawar menawarpun berlangsung ketat lewat HP yang dipegangnya. Singkat cerita terjadilah deal barter antara sepeda motor Satria FU 160 dengan seekor murai batu usia muda yang sudah lumayan rajin + seekor cililin dengan plus 1500 oleh si pemilik burung.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 1.00 lebih dan harus melanjutkan beraktifitas kembali maka saya pamitan harus bekerja lagi dengan oleh-oleh informasi dan cerita manfaat yang saya dapatkan tentang pengalaman barter tersebut.


Dari pengalaman di atas timbul opini, bahwa oooh… ternyata begitulah yang namanya hobi, susah dihilangkan, sulit dihindari, kalo sudah kepingin ya harus terlaksana.  Semoga bermanfaat.